Semesta Belajar - Pembahasan materi mitosis dan meiosis yang meliputi definisi mitosis dan meiosis, tujuan pembelahan, tahap pembelahan, serta perbedaan dari mitosis dan meiosis. Materi pelajaran biologi ini mungkin sudah sering sobat membacanya di buku atau sobat semesta dengar dari guru di sekolahan.
Namun banya sekali yang bertanya-tanya melalu mesin pencarian google seputar pembelahan mitosis dan meiosis, mulai dari tujuan pembelahan mitosis hingga perbedaan mitosis dan meiosis. Kami yakin bahwa keberadaan sobat ke blog ini adalah untuk mencari informasi tentang Pengertian Mitosis dan Meiosis, Tujuan Pembelahan, Tahapan Pembelahan dan Perbedaannya
Pengertian Mitosis dan Meiosis
Mitosis
Mitosis adalah tipe pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang serupa secara genetis, tahap-tahap yang dilalui pembelahan sel tersebut sangat teratur. Selain itu, kedua sel anakan tersebut mempunyai sifat serta jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
Mitosis juga mempunyai beberapa fungsi, antara lain adalah untuk reproduksi aseksual di organisme ber sel telur, pertumbuhan dan perbaikan sel pada organisme.
Mitosis sendiri mampu menyebabkan anak menjadi dewasa, penyembuhan sel yang terluka, maupun pertumbuhan sel kulit baru. Hal ini dikarenakan mitosis yang menghasilkan sel yang sama persis dengan induknya.
Meiosis
Meiosis adalah tipe pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anak. Dimana setiap sel anakan ini memiliki separuh kromosom sel induk.
Fungsi dari meiosis adalah sebagai pembelahan seksual. Dimana pembelahan ini dapat menyebabkan anak atau hasil sel sedikit berbeda dengan orang tuanya (sel induk).
Hal ini disebabkan karena sel anak yang merupakan penggabungan antara dua sel orang tua (sperma dan sel telur) yang masing-masing membawa setengah kromosom.
Makhluk hidup akan lebih tahan dan mampu beradaptasi dengan lingkungan karena adanya perbedaan sel tersebut.
Tujuan Pembelahan Mitosis dan Meiosis
Pembelahan mitosis dan meiosis mempunyai tujuan yang berbeda. Tujuan pembelahan mitosis adalah untuk pengembangbiakan semua organisme.
Sedangkan, tujuan pembelahan meiosis adalah untuk mengurangi jumlah kromosom yang ada pada makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jamur.
Tahapan Pembelahan Mitosis dan Meiosis
Berikut adalah tahap-tahap pada pembelahan mitosis dan meiosis yang harus sobat ketahui.
1. Tahapan Pembelahan Mitosis
Ada empat (4) fase pembelahan yang terjadi pada mitosis. Berikut adalah penjelasannya.
Prophase
Pada tahap ini akan terjadi perubahan pada sitoplasma dan juga perubahan nukelaus yang membuat benang kormatin memendek dan menebal membentuk kromosom.
Dimana setiap kromosom ini terduplikasi menjadi dua kromatid kembar dan terikat pada sentromer.
Selain itu, membran nukleus dan nukleous akan menghilang. Kemudian terbentuk spindel yang terdiri dari protein dan mikrotubula. Setelah itu kromosom akan menempatkan diri di area equatorial.
Metaphase
Fase yang kedua ini akan menyebarkan kromosom-kromosom di bidang tengah sel dan kromosom tersebut akan tersusun rapi sepanjang bidang equator. Pada fase metaphase ini benang spindel terlihat tipis dan kromosom akan berkumpul pada bidang pembelahan dan menggantuk melalui sentromer.
Anaphase
Pada fase anaphase ini sentromer akan membelah menjadi dua kromatid, lalu memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel dari spindel yang berlawanan. Masing-masing kromatid akan terbentuk dan berlaku sebagai kromosom baru.
Telophase
Pada fase ini membran nukleus baru akan terbentuk, nukleolus akan terbentuk juga oleh nucleolar organizer dari sebuah kromosom, dan benang spindel akan lenyap. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pembelahan sel.
2. Tahapan Pembelahan Meiosis
Sedangkan meiosis sendiri mempunyai 2 tahap pembelahan yang melewati beberapa fase. Dimana fase dari masing-masing kedua tahap tersebut sama. Berikut adalah penjelasannya.
Fase Meiosis I
Pada tahap meiosis I ini meliputi 5 fase, yaitu sebagai berikut:
- Prophase I
Terbentuknya kromosom dari kromatin, terbentuk spindel, dan membran nukelus yang terpisah. Pada fase prophase I ini terdapat 5 subfase, yakni Leptoten, Zigoten, Pakiten, Diploten dan Diakinesis.
- Metaphase I
Pada fase metaphase I ini benang spindel akan membentang dari ujung ke ujung dan melekat pada setiap sentromer kromosom yang terletak di equator.
- Anaphase I
Pada fase ini kromosom akan tertarik ke ujung yang berlawanan dan setiap isi kromosm diploid akan menjadi diploid.
- Telophase I
Kemudian pada fase telophase I ini sampainya kromosom pada ujung yang berlawanan.
- Sitokinesis I
Dan fase terakhir adalah sitokinesis I, dimana kromosom akan terpisah dan menghasilkan dua sel baru.
Fase Meiosis II
Dan berikut adalah penjelasan dari fase meiosis II yang harus sobat ketahui.
- Prophase II
Pada fase ini, kromatid kembar akan melekat pada sentomer kromosom.
- Metaphase II
Pada fase metaphase II ini benang spindel akan membentang dari ujung ke ujung dan melekat pada setiap sentromer kromosom yang berada di equator.
- Anaphase II
Pada fase anaphase II ini kromosom akan tertarik ke ujung yang berlawanan.
- Telophase II
Kemudian pada fase telophase II ini kromosom telah sampai pada ujung yang berlawanan dan memiliki empat inti. Dimana setiap inti tersebut mempunyai satu salinan DNA dan setengah pasang kromosom.
- Sitokinesis II
Sedangkan pada fase terakhir ini, kromosom akan terpisah dan menghasilkan empat sel haploid.
Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Perbedaan Mitossis dan Meiosis adalah dapat dilihat pada tabel berikut.
Pembeda | Mitosis | Meiosis |
---|---|---|
Definisi | Reproduksi atau pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak, dimana pembelahan sel tersebut melalui tahap – tahap yang teratur, dan masing – masing memiliki sifat serta jumlah kromosom yang sama dengan induknya. | Reproduksi atau pembelahan sel atau dapat juga disebut pembelahan reduksi yang menghasilkan empat sel anak, dimana prosesnya terjadi pengurangan jumlah kromosom. |
Tipe Reproduksi | Aseksual | Seksual |
Terjadi pada | Semua Organisme | Manusia, Hewan, Tumbuhan, dan Jamur |
Jumlah Pembelahan | 1 Pembelahan | 2 Pembelahan dan Bertahap |
Fase Pembelahan | Prophase, Metaphase, Anaphase, Telophase | Meiosis I: |
Prophase I, Metaphase I, Anaphase I, Telophase I, Sitokinesis I | ||
Meiosis II: | ||
Prophase II, Metaphase II, Anaphase II, Telophase II, Sitokinesis II | ||
Tujuan Pembelahan | Perkembangbiakan | Pengurangan |
Jumlah Sel Anak | 2 Sel Anak | 4 Sel Anak |
Sifat Sel Anak | Identik dengan sel induk | Tidak identik dengan sel induk (terjadi kombinasi gen) |
Percampuran Genetik | Tidak | Ya |
Jumlah Kromosom | Tetep | Setengahnya |
Membuat Sel | Semua sel kecuali sel seksual (sperma dan ovum) | Sel seksual (sperma dan ovum) |
Pemisah Centromeres | Anaphase | Anaphase II |
Cytokinesis | Telophase | Telophase I dan Telophase II |
Karyokinesis | Interphase | Interphase I |
Interkinesis | Tidak ada | Antara Meiosis I dengan Meiosis II |
Metaphase | Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 1 baris | Metaphase I: |
Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 2 baris | ||
Metaphase II: | ||
Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 1 baris | ||
Anaphase | Memisahkan kromatid saudara | Anafase I: |
Memisahkan pasangan kromosom homolog | ||
Anafase II: | ||
Memisahkan kromatid saudara | ||
Pembentukan Tetrad | Tidak terjadi | Prophase I |
Penemu | Walther Flemming | Oscar Hertwig |