Semesta Belajar - Mengatasi kelangkaan menjadi tugas bersama kita sebagai warga negara untuk tetap menjaga keseimbangan alam. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan, yang tidak diimbangi oleh ketersediaan bahan, hal ini akan menjadi penyebab kelangkaan bahan di masyarajat.
Sebelum menjawab bagaimana mengatasi kelangkaan ?, kita akan membahas pengertian kelangkaan secara luas terlebih dahulu.
Pengertian Kelangkaan
kelangkaan dapat diartikan sebagai, terbatasnya sumber daya, sehingga mengakibatkan kebutuhan manusia tidak tercukupi. Saat kita memerlukan sesuatu, kita tidak bisa mendapati apa yang kita perlukan, hal ini juga disebut sebagai kelangkaan. Secara luas, kelangkaan ekonomi dapat diartikan sebagai, salah satu masalah ekonomi paling mendasar yang kita hadapi setiap hari, banyak digunakan dalam bisnis untuk menunjukkan kesenjangan antara penawaran dan permintaan.
Ciri-ciri Kelangkaan
Setelah mengetahui pengertian kelangkaan, fenomena ini juga memiliki ciri. Berikut adalah ciri-ciri kelangkaan :
- Sumber daya jarang bisa didapat, bisa juga tidak mencukupi, dengan kata lain, alat pemuas berupa barang dan jasa, terbatas.
- Keinginan atau kebutuhan manusia yang tinggi, dapat dikatakan, kebutuhan manusia, tidak terbatas.
- Jumlah alat yang memenuhi kebutuhan manusia sangat terbatas, karena tidak diproduksi lagi, sehingga mengakibatkan sulit didapat.
- Harga permintaan melambung tinggi dibanding dengan harga biasa, karena jumlahnya terbatas, sedangkan permintaan dari konsumen, tinggi.
- Konsumen harus berkorban demi mendapat alat pemuas yang berupa barang atau jasa, bahkan sampai mengorbankan kebutuhan banyak orang untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting.
Jenis Kelangkaan
Kelangkaan memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Kelangkaan Sumber Daya Manusia
Manusia dilahirkan memiliki daya cipta, rasa, dan karsa. Dalam kegiatan ekonomi, manusia memiliki banyak sekali peran. Selain sebagai sumber daya itu sendiri, manusia juga berperan sebagai konsumen, atau yang turut memanfaatkan hasil dari suatu kegiatan ekonomi. Sebagai contoh, terjadinya kekurangan tenaga kerja pada sebuah perusahaan, kekurangan ini dapat berarti kuantitas atau yang menunjukkan jumlah fisik, namun dapat juga kurangnya kualitas, seperti kemampuan berpikir atau keterampilan.
Dari kondisi ini, seseorang diharapkan mampu meningkatkan kualitas diri baik dari sisi kemampuan berpikir, maupun menjadi manusia terampil. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan, menggali sumber pengetahuan, mengikuti perkembangan teknologi, agar menjadi pribadi-pribadi yang terampil dan berkualitas, bahkan mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.
2. Kelangkaan Sumber Daya Alam
Makhluk hidup tidak dapat lepas atau jauh dari alam. Alam memberi banyak sekali manfaat bagi makhluk hidup di sekitarnya. Semua yang tersedia di alam, disebut sebagai sumber daya alam, sumber daya alam ini terdiri dari dua jenis, yaitu sumber daya biotik, berupa hewan dan tumbuhan, serta sumber daya abiotik, yang berupa udara, air, tanah, iklim, dan bahan tambang. Sebelum dipergunakan, sumber daya alam tersebut harus dieksplorasi terlebih dahulu, agar dapat dimanfaatkan.
Sumber daya jika dimanfaatkan terus menerus, pasti persediaannya akan semakin menipis, termasuk juga sumber daya alam. Menipisnya ketersediaan sumber daya alam inilah yang disebut sebagai kelangkaan, terutama sumber daya alam yang tidak terbarukan, seperti hasil tambang.
Untuk mencegah hal tersebut, muncul Hukum Sumber Daya Alam di Indonesia
yang digunakan untuk mengatur kewenangan pemerintah daerah dalam
pengelolaan sumber daya alam yang ada, dan hal ini dibahas dalam buku
Hukum Sumber Daya Alam Indonesia.
3. Kelangkaan Sumber Daya Entrepreneurship (Kewirausahaan)
Sumber daya entrepreneurship (kewirausahaan) adalah sebuah upaya yang melibatkan sumber daya lainnya seperti sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat.
Seorang pengusaha yang kreatif dan inovatif dapat memanfaatkan sumber yang ada, untuk menciptakan hasil-hasil yang berkualitas, sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal.
4. Kelangkaan Sumber Daya Modal
Untuk mendukung suatu produksi, dibutuhkan sumber daya berupa modal. Sumber daya modal merupakan pondasi utama untuk menghasilkan barang atau jasa, yang merupakan produk yang memiliki nilai manfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya modal dapat berupa, dana segar, modal fisik.
Yakni berupa bahan baku, peralatan, gedung, mesin, keterampilan, bahkan kemauan, serta semangat juga boleh disebut sebagai sumber daya modal. Keinginan yang kuat, menjadi fondasi membangun permodalan. Keinginan kuat dengan diiringi usaha dan kerja keras akan memunculkan peluang tersendiri untuk menjalankan suatu produksi.
Penyebab Kelangkaan
Berikut ini akan dipaparkan penyebab apa saja yang membuat sesuatu tersebut mengalami kelangkaan.
1. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, tanpa disertai proses produksi suatu alat pemuas kebutuhan yang memadai, akan menyebabkan terhambatnya proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mengakibatkan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, semakin tidak terkendali.
2. Kemampuan Produksi
Kemampuan produksi ditentukan oleh faktor produksi yang berupa tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan.Faktor-faktor pendukung tersebut jumlahnya terbatas, sehingga otomatis akan berdampak pada terjadi atau tidaknya kelangkaan.
3. Perbedaan Letak Geografis
Kondisi alam di setiap belahan bumi ini tidaklah sama, setiap wilayah memiliki karakteristik masing-masing. Dari karakteristik ini akan melahirkan keberagaman sumber daya, sesuai dengan potensi masing-masing wilayah. Persebaran kondisi geografis inilah yang menjadi penyebab dari kelangkaan sumber daya.
4. Bencana Alam
Bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, serta bencana alam yang lain merupakan salah satu faktor penyebab kelangkaan yang tidak dapat diprediksi oleh manusia. Bencana alam selalu menyisakan kerusakan bangunan, infrastruktur, sumber daya alam yang lain rusak, bahkan menimbulkan korban jiwa.
5. Pandemi
Pandemi yang terjadi selama satu tahun di belahan bumi ini menjadi penyebab kelangkaan yang tidak dapat diprediksi pula. Pembatasan sosial berskala besar mengakibatkan terhentinya proses produksi barang, penggunaan jasa juga terbatas, sumber daya manusia juga sangat terbatas, karena banyak orang meninggal akibat pandemi ini. Jadi dapat dibayangkan, pandemi menyebabkan kelangkaan besar-besaran di banyak sektor ekonomi.
Dampak Kelangkaan
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia, pasti membawa dampak. Begitu juga kelangkaan, kelangkaan membawa dampak pada pemenuhan kebutuhan manusia. Berikut ini adalah dampak yang diakibatkan dari kelangkaan.
1. Kenaikan harga
Jika permintaan lebih besar dari ketersediaan sumber daya, maka harga akan melambung. Hal ini wajar terjadi, karena siapa cepat, dia dapat, dan siapa berani bayar lebih tinggi, dia juga yang dapat. Sebagai contoh, sebelum pandemi datang, masker medis di pasaran hanya seharga 30 ribu perak satu box dengan isi 100 lembar masker, di masa pandemi, masyarakat wajib memakai masker ketika keluar ruangan, karena setiap orang butuh masker, maka harga masker menjadi melambung sampai 10 kali lipat, bahkan sempat hilang dari peredaran.
2. Pengangguran meningkat
Kelangkaan alat pemuas kebutuhan, menyebabkan perputaran roda ekonomi tidak berjalan dengan lancar, sehingga banyak hal yang tidak dapat terpenuhi, termasuk pula ketersediaan sumber pembiayaan untuk menggaji tenaga kerja. Bagaimana dapat menggaji seorang tenaga kerja, jika sumber daya finansialnya tidak ada. Dengan kelangkaan jenis ini, sumber daya manusia produktif tidak memiliki pekerjaan.
3. Kriminalitas meningkat
Untuk memuaskan kebutuhan, seseorang harus memiliki alat tukar yang seimbang. Untuk memperoleh alat tukar, diperlukan suatu usaha dan pengorbanan. Usaha yang dilakukan, jika tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan, maka usaha ini tidak akan menghasilkan nilai tukar. Ketika seseorang tidak dapat memuaskan kebutuhannya karena tidak memiliki nilai tukar, lama-lama mereka akan melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya. Pada kondisi ini, berdampak pada potensi terjadinya kriminalitas.
4. Angka Kemiskinan Bertambah
Minimnya sumber daya yang mampu menghadirkan daya beli, berdampak pada ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan. Tidak terbelinya alat pemuas kebutuhan pokok, dapat diindikasikan sebagai munculnya kemiskinan. Angka kemiskinan yang muncul akibat kelangkaan, berdampak pada sulit majunya sebuah negara berkembang.
Cara Mengatasi Kelangkaan
Keterbatasan sumber daya, mendorong manusia agar berdaya upaya untuk memenuhi segala kebutuhannya. Upaya tersebut akan disertai dengan pengorbanan berupa sumber daya finansial, tenaga, dan juga pikiran yang tidak terbatas, hal ini dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Agar upaya tersebut dapat berhasil secara maksimal, maka dibutuhkan rencana serta cara yang strategis guna menghindari, atau mengatasi kelangkaan. Agar lebih jelas, yuk kita simak bersama, beberapa cara untuk mengatasi kelangkaan.
1. Menyusun skala prioritas
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia perlu membuat perencanaan. Perencanaan ini disusun berdasar prioritas dari mulai yang penting, hingga yang tidak penting. Penyusunan skala perencanaan ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kelangkaan, karena menggunakan alat pemuas kebutuhan berdasar sifat mendesak atau tidaknya alat pemuas ini harus dipenuhi.
2. Menghemat penggunaan sumber daya alam.
Meski hasil alam ini berlimpah, namun jika pemanfaatannya tidak dibatasi, maka lambat laun akan menipis dan kemudian habis. Manusia diharapkan bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam ini, bukan mengeksploitasi secara berlebih. Kita perlu mengingat, bahwa bumi dan seluruh kekayaan alam di dalamnya, bukan warisan dari leluhur, melainkan merupakan pinjaman dari anak, cucu, dan cicit kita.
3. Memelihara kelestarian alam
Setiap hari, ribuan pohon ditebang, untuk memenuhi kebutuhan produksi kertas. Bukan hanya itu saja, kayu-kayu keras juga banyak ditebang, kemudian diekspor sebagai barang mentah, penebangan hutan secara besar-besaran akan membuat yang menjadi habitat hidup pohon ini akan menjadi gundul dan gersang, dampak yang terjadi dari kondisi ini adalah, bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kurangnya kandungan air dalam tanah. Maka diperlukan kesadaran manusia untuk melestarikan kekayaan sumber daya alam ini dengan menanami atau meremajakan hutan kembali.
4. Memanfaatkan sumber daya pengganti
Ada dua jenis sumber daya alam di bumi ini, yaitu sumber daya alam yang dapat terbarukan, dan sumber daya alam tidak terbarukan. Sumber daya alam tidak terbarukan, persediaannya terbatas, sementara kebutuhan manusia tidak terbatas, maka diperlukan sumber daya alternatif sebagai pengganti sumber daya ini. Sebagai contoh, minyak bumi berasal dari pelapukan fosil binatang purba yang terkubur berjuta-juta tahun lalu.
Setelah bertahun-tahun dimanfaatkan, persediaannya akan menipis. Demi memenuhi kebutuhan masyarakat atas ketersediaan minyak bumi sebagai sumber energi, maka dibuatlah sumber energi alternatif seperti biogas, biodiesel, dan lain sebagai pengganti minyak bumi. Sebagai contoh yang lain, melambungnya harga masker dan langkanya masker di pasaran, membuat banyak orang menjadi kreatif dalam membuat masker sendiri yang dapat dipakai dan dicuci berulang kali.
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Kelangkaan sumber daya manusia yang berkualitas menyebabkan minimnya serapan bagi sumber daya manusia produktif. Hal ini berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Untuk merespon kondisi ini, perlu diselenggarakan pelatihan tenaga kerja, agar kemampuan yang dimiliki oleh seseorang menjadi maksimal, sehingga dapat meningkatkan kualitas diri.
6. Mengelola sumber daya modal dengan tepat guna
Mengelola sumber daya modal, berhubungan dengan kemampuan seseorang mengatur skala prioritas dalam pemenuhan kebutuhan. Ketika pengelolaan sumber daya modal berjalan beriringan dengan pengaturan skala prioritas, maka hal ini sangat membantu seseorang mengatur pengeluarannya dengan baik dan benar. Bagi seorang wirausahawan, hal ini dapat mengefisienkan biaya operasional, harapannya dengan modal yang seminimal mungkin, bisa memperoleh keuntungan yang maksimal. Inilah yang disebut dengan mengelola sumber daya modal dengan tepat guna.